Semakin Yakin


Setiap kita punya perjuangannya masing-maing. Aku dan kamu mempunyai hal yang harus diperjuangkan. Apapun itu bentuknya. Kita semua tentu takut apa yang sedang diperjuangkan tidak berhasil. Itulah yang aku rasakan. Kemarin. Atau mungkin sampai saat ini.

Aku belajar untuk menjadi lebih baik di setiap waktunya. Karena aku percaya, hidup itu singkat dan hanya sekali perjalanan. Apa yang terlewat tidak akan pernah kembali. Sungguh rugi jika tidak mencapai versi terbaik kita ketika sudah jadwal untuk kembali. Aku ingin mati dengan tenang.

Hasil perbincangan sunset tadi.  Aku damai. Bahagia itu sederhana. Duduk dengan tenang di pinggir danau mengamati matahari terbenam sambil ditemani orang sedang belajr bermain biola. Oh nikmat sekali rasanya. Berbincang dengan orang yang sudah memiliki pengalaman "sedikit" lebih banyak. Bersambat ria tentang beban yang selalu ada di pundak yang rapuh ini.

Iya. Aku terlalu sibuk berangan-angan lupa ada deadline yang pasti akan datang. Tiba-tiba aku bersedih. Yang awalnya rasanya indah banget hidup ini menjadi ahh suram banget ya. Pemutus segala kenikmatan memang mengerikan dan (mungkin) sangat menyakitkan bagiku. Tapi bukankan mati adalah gerbang menuju keabadian?

Aku ngga boleh terlalu panjang angan. Tapi tidak boleh pendek angan. Dunia luas harus dijelajahi. Di waktu yang sama waktu kita terbatas entah kapan akan habis. Bekal juga dipersiapkan. Di sinilah asyiknya (atau susahnya ?) kita diminta balance. seimbang. tantangannga di sana. Apakah akan mampu menyelesaikan tantangan itu? Who knows ??

Tetap nikmati hidup. Persiapkan hidup. Hiduplah yang berarti. Bahagia. Berdampak. Berubah. Bergerak. Bismillah.

Masjid Tokyo Indonesia, 21.50

Azzam Jihad Ulhaq

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search